TIPS MEMILIH, MEMELIHARA DAN MERAWAT BAN MOTOR
Dikalangan bikers ban merupakan peranti standar yang wajib ada, banyak pilihan dalam memilih ban mulai dari jenis tubeless dan pakai ban dalam atau tidak. Kesulitan dalam memilih bertambah kian maraknya merk ban dan jenis kembangannya istilah kerennya Pattern.
Langkah awalnya yang sederhana adalah memilih ban yang dibannya terdapat label SNI. Untuk mendapatkan label SNI ini perusahaan ban maupun import harus melakukan pengujian dilaboraturium yang telah ditunjuk di Indonesia. Sample diambil dari pabrik ataupun yang ada dipasaran kemudian disegel sedemikian rupa lalu dikirim kelaboratorium. Pada umumnya pengujian bersifat destruktif (merusak). Ini untuk mengetahui tingkat kemampuan ban itu sendiri. Banyak keuntungan bila kita memilih ban dengan label SNI.
Pertama, safety. Hal ini menjadi kita lebih yakin mempergunakannya
Kedua, produk dalam negeri akan lebih terlindungi. Dalam arti keran impor tidak terbuka lebar-lebar tanpa kualifikasi. Ada beberapa kasus mengenai ban tidak terangkat kepermukaan, ini lebih dikarenakan terlalu mudahnya masukkan barang dan tentu saja murahnya ban tersebut, murah tentu saja terkait dengan harga. Namun pentingkah itu jika dikaitkan dengan nyawa ? sungguh terlalu…
Perbedaan harga tidak tepaut jauh bila dibandingkan dengan ban standar, tentu saja pabrik ban telah memperhitungkan hal ini. Jadi jangan kuatir kemahalan, harga biasanya mempermainkan adalah penjualnya.
• Mempertahankan ban standar adalah solusi bijak. Jika memang basah atau hujan menjadi perhatian utama maka ban dengan karakter kontak area yang lebar akan menjadi pilihan terbaik. Mungkin untuk jenis bebek 100-150 cc ban belakang menggunakan 80/90-17, 90/90 atau 90/80-17 atau 100/70 or 100/80-17
• Untuk jenis sport 150-250cc, 100/80, 120/80 atau 130/70 merupakan alternative yang menarik
• Khusus range tapak 100 keatas sesuaikan dengan velg yang ada. Untuk profile sesuai yang diharapkan mesti dipasangkan velg yang tepat, jika tidak maka percuma karena karakter handling yang diharapkan tidak akan maksimal. Jika velg lebih kecil dari yang seharusnya tapak ban akan meruncing.
• Kembangan, bila ingin terlihat keren, bilang aja pattern. Dijamin sampeyan mirip bule yang bikin ban Michelin. Mungkin untuk pengguna harian unsure fashion lebih dominan. Sepanjang pattern cukup streamline, terlihat aliran bagus maka system pembuangan air akan bagus pula. Karakter blok dapat ditemui pada ban tipe off road ataupu yang menganut dua medan. Tanah bisa aspal oke. Tipe ini memiliki bentuk pattern dengan disusun oleh knob agar memiliki tekanan kedalam tanah yang labil untuk mencapai lapisan yang stabil, missal tanah merah berlumpur. Dasar tanah ada yang keras namun lapisan atas sangat labil (Lumpur). Namun ada beberapa karakter blog dengan kedalaman groove yang tidak terlalu dalam juga maksimal untuk jalan basah.
• Tekanan ban, terdapat salah kaprah yang ada pada saat ini. Dengan mengurangi angin, ditabloid otomotif pun menganjurkannya beberapa edisi lalu. Hal ini lebih memberi kesan ban lebih lebar dengan harapan akan lebih menapak dengan sempurna. Pada kenyataannya bentuk profile center tread membelah sehingga bagian tengah dari ban tersebut tidak memiliki tekanan ban yang sempurna ke aspal. Justru hal ini akan membahayakan disebabkan respon pengereman akan berkurang. Untuk amannya untuk mengisi angin sesuai anjuran pabrik…
( red U MILD )