Mig33pontianak community
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksGalleryLatest imagesLoginPendaftaran
Latest topics
» KETIKA KITAB SUCI TAK LAGI SAKRAL
Antara Cinta dan Seks EmptyTue 10 Jul 2012, 12:59 pm by alonk

» Commanders Wanted!
Antara Cinta dan Seks EmptyWed 16 May 2012, 4:01 pm by officialmessenger

» Jadi Sedih
Antara Cinta dan Seks EmptyFri 03 Feb 2012, 7:17 pm by senimlaminola

» The biggest party online just got better!
Antara Cinta dan Seks EmptyFri 09 Dec 2011, 2:02 pm by officialmessenger

» [New Game] DESA FARM - create and manage your own virtual farm!
Antara Cinta dan Seks EmptyWed 23 Nov 2011, 10:04 am by officialmessenger

» [New Game] DEMON HUNTER - Hunt or be hunted.
Antara Cinta dan Seks EmptyTue 15 Nov 2011, 2:25 pm by officialmessenger

Similar topics
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Navigation
 Portal
 Indeks
 Anggota
 Profil
 FAQ
 Pencarian
Statistics
Total 514 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah alonk

Total 5535 kiriman artikel dari user in 1223 subjects
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 195 pada Sun 29 Sep 2024, 11:11 am
Guestbook
Poll
patner link
  • sponsor
  • sponsor
  • oke shops
  • facebook
Statistikk
ip adress


 

 Antara Cinta dan Seks

Go down 
PengirimMessage
abel
KopDar Coordinator
KopDar Coordinator
abel


Jumlah posting : 134
Registration date : 05.05.08

Antara Cinta dan Seks Empty
PostSubyek: Antara Cinta dan Seks   Antara Cinta dan Seks EmptyFri 11 Jun 2010, 1:15 pm

Cinta dan seks, kita sepertinya dengan gampang dapat
membedakannya. Tapi benarkah begitu? Benarkan kita paham apa sebenarnya
beda antara keduanya? Bagaimana hubungan yang ada antara keduanya?
Sepertinya belum tentu. Kita kerap tak mudah membedakan mana cinta mana
seks ketika keduanya melebur dalam suatu hubungan yang mendalam dan
penuh gairah muda.
Tapi secara sederhana kita dapat menegaskan bahwa seks bisa dilakukan
dengan atau tanpa cinta dan sebaliknya, cinta juga tak harus melulu
seksual. Tak melulu harus berarti sebuah “persetubuhan liar” (meminjam
judul puisi penyair Sitok Srengenge).
Namun norma-norma yang ada dalam masyarakat kita memang mengajarkan
bahwa sebuah hubungan seks mestinya, idealnya, adalah merupakan wujud
ekspresi dari cinta antara sepasang manusia. Ini memang benar. Sebuah
hubungan seks yang dibarengi cinta, selain memang lebih indah,
barangkali juga bisa dianggap sebagai idealisasi dari konsep keluhuran
martabat manusia dalam perilaku seksualnya.
Witing trisno soko kulino
Dalam sosialitas kelaminnya. Dalam hubungan yang tidak melibatkan
cinta, seks cenderung sangat naluriah dan kurang melibatkan
kompleksitas emosional para pelakunya meski untuk soal kenikmatan
mungkin saja hubungan jenis inipun sama nikmatnya dengan hubungan yang
merupakan ekspresi cinta. Tapi korelasi antara seks dan cinta memang
sangat mungkin menimbulkan hubungan kausal atau sebab-akibat.
Pepatah Jawa yang berbunyi: witing tresno jalaran soko kulino adalah
kebijaksanaan yang percaya bahwa ada hubungan sebab-akibat antara seks
dan cinta. Artinya, dari sebuah kebiasaan (apa saja, termasuk kebiasaan
melakukan hubungan seks antara suami-istri yang menikah karena
dijodohkan) bisa tumbuh cinta. Dari sebuah hubungan yang intens
(apalagi persetubuhan yang intens) sangat mungkin tumbuh cinta. Dalam
hal ini, dari sebuah cinta yang tulus juga sangat mungkin terjadi
sebuah persetubuhan yang intens. Potensi seks untuk menumbuhkan cinta
dalam hal ini sangatlah kuat karena sebagai sebentuk interaksi-sosial,
interaksi kelamin adalah bentuk komunikasi yang paling universal dan
mampu menjembatani segala kendala bahasa dalam hubungan antar-manusia.
Pada cinta juga ada potensi yang besar untuk memanusiawikan seks.
Dengan cinta, ketidakjelasan seseorang tentang konsep seksualitasnya
bisa mendapatkan pembatasan, arah, dan klasifikasi yang jernih sehingga
fleksibilitas seks untuk diumbar secara semena-mena bisa terkontrol
oleh pembatasan cinta. Tanpa cinta, pengumbaran seks sebagai komoditi
dan sumber kenikmatan benar-benar akan menjadi-jadi mengingat dunia
saat ini yang iklimnya memang sangat memuja kenikmatan, sangat
hedonistis. Apalagi untuk masyarakat kita yang dipenuhi manusia-manusia
serakah pemuja kenikmatan yang menghalalkan segala cara untuk
melampiaskan dan memuaskan nafsu-nafsunya. Wow, sulit membayangkan
bagaimana jadinya bangsa kita bila cinta benar-benar telah tak ada lagi
di masyarakat kita.
Universal
Untunglah sepertinya masih ada cinta di masyarakat kita. Paling tidak,
saya sendiri masih berani memastikan bahwa saya masih punya cinta di
hati saya. Anda? Ente? You? Sampeyan? Tentu saya tidak tahu karena
hanya anda-anda sendirilah yang tahu apakah di hati anda masih ada
cinta atau tidak karena meskipun cinta itu universal tapi ia juga
sangat personal sama halnya dengan seks. Universal tapi sekaligus
sangat personal. Dari sini mestinya para pejabat dan elit politik
pemegang kekuasaan kita bisa belajar bahwa antara hal yang bersifat
personal dan non-personal dalam dirinya tidak perlu bercampur-baur
apalagi sampai mengakibatkan berbagai skandal korupsi-kolusi-nepotisme
yang tak kunjung usai.
Tapi mengapa hal sederhana ini sepertinya begitu sulit untuk
dipelajari? Jawabanya sederhana: barangkali karena kita memang sudah
tak memiliki cinta lagi di hati kita. Namun bila demikian halnya, maka
kita harus buru-buru mencari dan menemukannya karena jika tidak
akibatnya akan sangat mengerikan. Habis kita broer! Percayalah. Pilihan
ada di tangan kita, jadi mari kita sama-sama mencari cinta di hati
kita. Jangan cuma mencari sebuah “persetubuhan liar” belaka.
Kembali Ke Atas Go down
 
Antara Cinta dan Seks
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» kisah tentang Cinta, Kesedihan, Kekayaan, dan Kegembiraan
» Mengungkap Mitos Posisi Seks
» Posisi Hubungan Seks Pengantin Baru Untuk Kehamilan (Cepat Dapat Anak/Hamil)

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Mig33pontianak community :: ENTERTAINMENT & Gaya hidup :: Art dan Gaya Hidup-
Navigasi: