Mitos bahwa penyakit kelamin tidak bisa ditularkan melalui seks oral. ini MENYESATKAN karena penyakit kelamin bisa ditularkan melalaui seks vaginal, anal dan oral
meningkatnya penyakit menular seksual (PMS) atau penyakit kelamin disinyalir sebagai akibat dari mitos seks itu sendiri cepatnya penyebaran atau penularan tersebut karena banyaknya mitos seputas PMS yang beredar dimasyarakat. benarkah demikian ??
mitos mitos yang beredar dimasyarakat bisa memberikan informasi yang salah serta membuat penyebaran penyakit kelamin terus meningkat. seperti dilansir Lifemojo dan dikutip dari detik.com, ada empat mitos seputar seputar penyakit kelamin yang paling sering beredar di masyarakat.
PERTAMA mitos bahwa penyakit kelamin tidak bisa ditularkan melalui seks oral. mitos ini benar benar membuat orang senang, katrena mulai percaya bahwa seks oral merupakan celah yang bisa digunakan untuk menghindari penyakit menular seksual.
NAMUN FAKTANYA penyakit kelamin tetap bisa munelar melalui hubungan seks oral. HIV, HPV (penyebab penyakit kelamin), gonorrhea (kencing nanah) klamidia, sifilis dan hepatitis semua bisa ditularkan secara oral (melalui mulut). penyakit penyakit tersebut dapat ditularkan melalui segala bentuk kontak seksual, termasuk vaginal, anal dan oral.
KEDUA mitos bahwa kontrasepsi oral (pil KB) dapat mencegah penyakit kelamin. Faktanya pil kb dan kontrasepsi oral (yang dipinum) berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur jarak kehamilan, bukan untuk mencegah penularan penyakit kelamin, alat yang bisa mencegah penularan penyakit kelamin adalah kondom.
KETIGA mitos bahwa semua penyakit kelamin bisa menunjukan gejala segera terlihat setelah terinfeksi. hal ini sangat tidak benar dan ini adalah salah satu alasan utama orang akhirnya mengabaikan gejala penyakit kelamin nantinya.
KEEMPAT mitos bahwa semua penyakit menular bisa disembuhkan, mitos ini dapat menyesatkan dan membuat kebanyakan orang meremehkan penyakit menular seksual. tidak semua PMS dapat disembuhkan, karena ada bebereapa penyakit seperti HIV/AIDS dan Inveksi HVP lain yang belum ada obatnya atau tidak bisa disembuhkan secara menyeluruh.
inveksi HVP dapat diobati dengan cara yang sementara, namun infeksi sifatnya berulang hingga tidak dapat sepenuhnya dieliminasi. @dari berbagai sumber.